Teknik Pembibitan Awal (Pre-Nursery) Kelapa Sawit
Bedengan dibuat pada areal
yang telah diratakan dengan ukuran lebar kurang lebih 1,2 m dan panjang
kurang lebih 8 m setiap bedengan tepi bedengan dilengkapi dengan papan
atau kayu setinggi kurang lebih 20 cm agar polibag dapat disusun
tegak. Jarak antar bedengan 80 cm berfungsi sebagai jalan pemeliharaan,
pengawasan, dan pembuangan air yang berlebihan saat penyiraman atau
waktu hujan. Bedengan ukuran 1,2 x 8 cm dapat menampung 1.000 bibit.
Untuk 15.000 kecambah atau 75 ha tanaman dilapangan diperlukan areal
pembibitan awal seluas kurang lebih 250 m persegi atau kurang lebih 15
bedengan. Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan untuk
memperlancar drinase.
Naungan
Naungan di pembibitan awal
berfungsi untuk mencegah bibit kelapa sawit terhadap sinar matahari
secara langsung. Selain itu, naungan juga berfungsi untuk menghindari
terbongkarnya tanah dipolibag akibat terpaan air hujan. Dalam pembuatan
naungan perlu diatur intensitas penerimaan cahaya matahari yang masuk.
Pengaturan naungan di pembibitan awal umur 0 - 1,5 bulan naungan 100%,
umur 1,5 - 2,5 bulan naungan 50%, dan > 2,5 bulan naungan
dihilangkan secara bertahap.
Penanaman Kecambah
Kecambah kelapa sawit yang
telah diterima diusahakan segera ditanam pada polibag yang telah
disediakan. Keterlambatan penanaman akan mengakibatkan kerusakan atau
kelainan pada kecambah tersebut, antara lain:
1). Bakal akar dan daun akan menjadi panjang sehingga mempersulit penanaman
2). Bakal akar dan daun akan mudah patah
3). Kecambah akan mengalami kerusakan karena terserang jamur
4). Kecambah akan menjadi mati/kering karena kekurangan air.
Kecambah yang ditanami adalah
kecambah yang telah dapat dibedakan antara bakal daun dan bakal akar.
Bakal daun (plumula) ditandai dengan bentuk yang agak menjamin dan
berwarna kuning muda, sedangkan bakal akar (radikula) berbentuk agak
tumpul dan berwarna lebih kuning dari bakal daun.
Pada waktu penanaman harus
diperhatikan posisi dan arah kecambah, plumula menghadap keatas dan
radikula menghadap kebawah. Kecambah yang belum jelas bakal akar dan
daunnya dikembalikan kedalam kantong plastik dan disimpan dalam kondisi
lembab selama beberapa hari untuk bisa ditanam. Kesalahan-kesalahan
dalam penanaman akan dapat menimbulkan kelainan pada bibit. Kelainan
yang terjadi pada bibit antara lain:
1). Bibit yang berputar karena penanaman radikula menghadap keatas.
2). Akar bibit terbongkar karena penanaman yang terlalu dangkal.
3). Bibit menguning karena media terlalu banyak mengandung pasir.
4). Bibit mati (busuk) karena tergenang air penyiraman atau air hujan.
Trust Rating
Not Yet Rated
duniakebun.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar