MAKALAH NUTRISI TANAMAN
( MEKANISME
PENGANGKUTAN MAKANAN PADA TANAMAN )
DI SUSUN
O
L
E
H
DOSEN PENGASUH : Dr.
Ir. Syafrullah mp
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya
panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya
maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “ sumber nutrisi tanaman “, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mengetahui sumber – sumber nutrisi apa saja yang bisa di serap oleh
tanaman.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Palembang 21 – 03 – 2013
“ Penulis “
i
Daftar Isi
Halaman
Persetujuan
........................................................................... i
Kata
Pengantar
....................................................................................
ii
Daftar
Isi .............................................................................................
iii
PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
........................................................................ 1
2. Tujuan
....................................................................................2
3. Pembasan
................................................................................3
4. Kesimpulan..............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................ 10
ii
·
Latar belakang
Tumbuhan sebagai organisme autotrof
memerlukan beberapa zat untuk kelangsungan hidupnya. Terutama air, mineral, oksigen,
dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh
tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang terkandung di
dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar.
Bagian
akar yang aktif terlibat dalam
menyerapan garam mineral adalah pada daerah perpanjangan tepat dibelakang ujung
akar. pada waktu penyerapan air, unsur – unsur mineral yang larut dalam air
juga terbawa masuk kedalam akar. Proses pengambilan karbondioksida dan oksigen
dari udara serta air, dan unsur -unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan, berlangsung
dengan cara difusi, osmosis dan
transport aktif. Bagi
tumbuhan tingkat rendah seperti alga, pengambilan zat-zat dapat dilakukan pula
oleh permukaan setiap sel tubuhnya.
·
Rumusan
masalah
1. Bagaimana mekanisme
pengangkutan makan pada tanaman. . . . ?
Mekanisme
pengangkutan pada tanaman
v Proses
Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan
tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme.
Pengangkutan
ini dilakukan di luar berkas pengangkut, maka disebut pengangkutan
ekstravsikuler. Zat yang diangkut adalah air dan garam-garam mineral. Dalam
perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara
ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas
pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas:
·
Pengangkutan
Apoplas
Transportasi apoplas ini adalah menyusupnya air tanah secara
difusi bebas atau transport pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan,
misalnya dinding sel dan ruang-ruang antara sel. Air masuk dengan cara difusi,
aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xylem karena
terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang
dikenal sebagai pita kaspari. Apoplas dapat terjadi pada setiap dinding
sel kecuali endodermis. Khusus endodermis dilakukan secara osmosis.
·
Pengangkutan
Simplas
Simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut
melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma atau vakuola, dari
sel ke sel. Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu
akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola,
kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata.
Sistem pengangkutan ini menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat.
Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar
menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xylem. Dari sini ,
air dan garam mineral siap diangkut ke atas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan
air dan mineral diserap oleh akar menuju atas ini berlangsung melalui berkas
pengangkut, yaitu Xylem, sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan
vaskuler.
Setelah
melewati sel – sel akar, Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan
kemudian mengalir naik ke pembuluh xylem sampai pucuk tumbuhan (batang sampai
ke mesofil daun).
Pembuluh
Xylem (kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea. Bagian
ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xylem
seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut
tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke
sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam
sel trakea xylem.
Disimpulkan
bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah sampai ke tubuh tumbuhan
melalui lintasan berikut:
Rambut akar → epidermis → korteks → endodermis → xilem
akar → xilem batang → xilem daun → parenkim mesofil daun.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kecepatan Pengangkutan
a. Daya Hisap Daun (tarikan
transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut
daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan
sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel –
sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke
bawah sampai ke seluruh kolom air pada xylem sehingga menyebabkan air tertarik
ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan
dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun
transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yang
berhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari
daun, yaitu:
·
Temperatur
udara, makin tinggi temperatur kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
·
Instensitas
cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun,
maka kecepatan transpirasi juga akan semakin tinggi.
·
Kelembaban
udara, jika kelembaban udara disekitar tanaman tinggi justru terjadi
perlambatan dalam transpirasi. Jika kelembaban rendah (kering) transpirasi akan
berlangsung cepat.
·
Kandungan
air tanah, jika kandungan air tanah banyak maka potensial air tanah akan lebih
tinggi daripada di dalam sel-sel xylem sehingga laju transpirasi akan meningkat
(tinggi). Jika air tanah sedikit maka penyerapan akar juga akan lambat dan
tidak seimbang dengan kecepatan transpirasi
·
Di
samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di
antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah,
dan ukuran stomata.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xylem), terjadi
karena pembuluh kayu (xylem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xylem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara
molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh
xylem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air
dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan garam mineral baik siang
maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan
nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion
mineral ke dalam xylem.
Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan
suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xylem. Dorongan getah xylem
ke arah atas ini disebut gaya tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar
juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air
yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada
daun. Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan
atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil
herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
v Pengangkutan
Hasil Fotosintesis
\ Masih ingat bukan bahwa tumbuhan
melakukan fotosinstesa untuk memperoleh cadangan makanan dan unsur-unsur
nutrisi yang penting bagi kehidupan? Nah tentunya hasil dari fotosintesis
tersebut harus didistribusikan atau disalurkan. Proses distribusi bahan makanan
dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan
pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke
bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem
(pembuluh tapis).
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah
gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung
mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xylem
yang berjalan satu arah dari akar ke daun, , pengangkutan pada pembuluh floem
dapat berlangsung ke segala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan
hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Bukti bahwa hasil fotosintesis diangkut melalui pembuluh
floem dapat jelas dilihat pada tumbuhan dikotil. Jika kulit kayu secara
melingkar dikupas seperti pada kegiatan mencangkok, tampak di bagian atas
keratin tetap segar yang menadakan bahwa terjadi pengangkutan air dan mineral
dari tanah melalui berkas pembuluh kayu (xylem).
Sebaliknya, berkas-berkas pembuluh tapis terputus karena
terletak di bagian kulit kayu. Dengan demikian zat organik hasil proses
fotosintesis tidak dapat diangkut ke batang bagian bawah, sementara itu di atas
keratin akan terbentuk jaringan baru yang berfungsi menutup luka, disebut sebagai
kalus. Tampak pula bahwa pada tepi keratan yang terputus tadi akan
menggembung karena terdapat penumpukan zat organik yang seharusnya disalurkan
ke jaringan yang membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar